ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN (Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo)
Pengukuran kinerja pada pemerintah daerah digunakan untuk menilai akuntabilitas dan kemampuan keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam penyelenggaraan otonomi daer...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/11593/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pengukuran kinerja pada pemerintah daerah digunakan untuk menilai
akuntabilitas dan kemampuan keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi
daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam penyelenggaraan otonomi
daerah ditinjau dari aspek keuangan pada tahun anggaran 2003 sampai dengan
tahun 2005.
Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif dengan menggunakan alat
analisis yaitu teknik pengukuran value for money (ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas) dan rasio kinerja (rasio kemandirian daerah, rasio pajak daerah
terhadap PAD, rasio retribusi daerah terhadap PAD, rasio belanja aparatur daerah
terhadap total belanja dan rasio belanja pelayanan publik terhadap total belanja).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: berdasarkan teknik pengukuran
value for money yaitu tingkat ekonomi, tingkat efisiensi dan tingkat efektivitas
dengan hasil rata-rata yang bernilai kurang dari 100% maka kinerja keuangan
yang dikelola Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya adalah ekonomis, efisien dan efektif. Selain itu, berdasar
rasio kinerja keuangan yaitu rasio kemandirian daerah yang ditunjukkan dengan
hasil rata-rata diantara 0%-25% tergolong mempunyai pola hubungan instruktif
yang berarti kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam
memenuhi kebutuhan dana untuk penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat masih relatif rendah. Dalam rasio
pajak daerah terhadap PAD dan rasio retribusi daerah terhadap PAD pada tahun
2004 menunjukkan semakin tinggi pula partisipasi masyarakat dalam membayar
pajak dan partisipasi masyarakat yang paling tinggi dalam membayar retribusi
terjadi pada tahun 2003. Rasio belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan
publik terhadap total belanja pada tahun anggaran 2003 menunjukkan alokasi
dana yang ditujukan untuk masyarakat adalah paling baik karena memiliki nilai
rasio belanja aparatur daerah terhadap total belanja yang terendah dan rasio
pelayanan publik terhadap total belanja yang tertinggi. |
---|