TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. (2) Mendeskripsikan maksud penutur dalam ketiga kaidah tersebut dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo Jenis penelitian ini kualitatif yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUJATMIKA , KUKUH
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/11567/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1804995377623990272
author SUJATMIKA , KUKUH
author_facet SUJATMIKA , KUKUH
author_sort SUJATMIKA , KUKUH
collection ePrints
description Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. (2) Mendeskripsikan maksud penutur dalam ketiga kaidah tersebut dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tindak tutur dalam dialog film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. Metode pengumpulan data dengan metode simak dengan teknik bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: a) naratif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan menggambarkan suatu peristiwa secara jelas. Tindak tutur naratif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: natif positif, naratif negatif, naratif interogatif (menunjukkan) dan naratif imperatif (memerintah), b) deskriptif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan dalam tuturan itu dan, c) informatif adalah tuturan yang dilakukan penutur untuk menyapaikan maksud kepada mitra tutur memberikan informasi. Informasi yang disampaikan berupa sebuah pesan atau pesan yang harus didengarkan oleh mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan. Tindak tutur informatif dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: informatif melakukan tindakan dan informatif tidak melakukan tindakan. (2) Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi tiga macan yaitu: a) konstatif memiliki sifat menyatakan, meramalkan, memperhatikan, menilai, mengajukan, melaporkan, membuktikan, mengakui atau menyetujui, dan membantah, b) direktif sifatnya meminta, bertanya, mengintruksikan, melarang, menyetujui, dan menasehati dan. c) komisif sifatnya menjanjikan, membuat bersyarat, berjanji melakukan sesuatu, mengaku kesalahan, dan menawarkan. (3) Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. Tuturan yang dituturkan oleh penutur akan memberikan pengaruh atau efek yang mendengarkan (mitra tutur). Ciri lingual tindak tutur perlokusi yaitu: mempengaruhi dengan ditandai meyakinkan, menganjurkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan.
format Thesis
id oai:eprints.ums.ac.id:11567
institution Universitas Muhammadiyah Surakarta
language English
English
English
English
English
English
English
English
publishDate 2011
record_format eprints
spelling oai:eprints.ums.ac.id:11567 https://eprints.ums.ac.id/11567/ TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik) SUJATMIKA , KUKUH L Education (General) Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. (2) Mendeskripsikan maksud penutur dalam ketiga kaidah tersebut dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tindak tutur dalam dialog film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. Metode pengumpulan data dengan metode simak dengan teknik bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: a) naratif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan menggambarkan suatu peristiwa secara jelas. Tindak tutur naratif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: natif positif, naratif negatif, naratif interogatif (menunjukkan) dan naratif imperatif (memerintah), b) deskriptif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan dalam tuturan itu dan, c) informatif adalah tuturan yang dilakukan penutur untuk menyapaikan maksud kepada mitra tutur memberikan informasi. Informasi yang disampaikan berupa sebuah pesan atau pesan yang harus didengarkan oleh mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan. Tindak tutur informatif dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: informatif melakukan tindakan dan informatif tidak melakukan tindakan. (2) Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi tiga macan yaitu: a) konstatif memiliki sifat menyatakan, meramalkan, memperhatikan, menilai, mengajukan, melaporkan, membuktikan, mengakui atau menyetujui, dan membantah, b) direktif sifatnya meminta, bertanya, mengintruksikan, melarang, menyetujui, dan menasehati dan. c) komisif sifatnya menjanjikan, membuat bersyarat, berjanji melakukan sesuatu, mengaku kesalahan, dan menawarkan. (3) Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. Tuturan yang dituturkan oleh penutur akan memberikan pengaruh atau efek yang mendengarkan (mitra tutur). Ciri lingual tindak tutur perlokusi yaitu: mempengaruhi dengan ditandai meyakinkan, menganjurkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan. 2011 Thesis NonPeerReviewed application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/1/Halaman_depan.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/3/bab_1.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/4/bab_2.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/5/bab_3.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/8/bab_4.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/14/bab_5.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/15/daftar_pustaka.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/11567/17/lampiran.pdf SUJATMIKA , KUKUH (2011) TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. A310060172
spellingShingle L Education (General)
SUJATMIKA , KUKUH
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title_full TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title_fullStr TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title_full_unstemmed TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title_short TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik)
title_sort tindak tutur dalam dialog film garuda di dadaku karya salman aristo sebuah tinjauan pragmatik
topic L Education (General)
url https://eprints.ums.ac.id/11567/
work_keys_str_mv AT sujatmikakukuh tindaktuturdalamdialogfilmgarudadidadakukaryasalmanaristosebuahtinjauanpragmatik