PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN METODE BERCERITA BERBASIS GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SAPEN I KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita, (2) Hasil pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita, (3) manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita. Objek penel...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: UTAMI, CATUR IDA
格式: Thesis
语言:English
English
English
English
English
English
English
English
出版: 2011
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/11561/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita, (2) Hasil pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita, (3) manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran kemampuan menyimak dengan metode bercerita. Objek penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan menyimak di TK Jatipuro II. Sumber data diperoleh dari guru kelas, seluruh siswa TK Jatipuro II, dan naskah cerita. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata maupun tindakan hasil pengamatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, display data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Implementasi pembelajaran kemampuan menyimak menggunakan teknik dramatisasi dan alat peraga, dalam hal ini penggunaan alat peraga lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (2) siswa yang dapat menceritakan kembali berturut-turut dari pertemuan pertama sampai ketiga adalah 3 siswa, 14 siswa, dan 18 siswa. Cerita yang dibawakan siswasiswa tersebut sesuai dengan tema cerita (3) manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran kemampuan menyimak antara lain: pada umumnya anak-anak senang dengan kegiatan bercerita; guru dapat mengkomunikasikan bermacam-macam ide melalui kegiatan bercerita; kegiatan bercerita dapat melatih siswa untuk mendengarkan dan menjadi penyimak yang kritis dan kreatif; guru dapat menjalin keakraban dengan siswa-siswa melalui kegiatan bercerita; guru dapat lebih mengenal karakter siswanya; dan tidak memerlukan biaya yang besar.