REALISASI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL KARTASURA
Tuturan berbahasa di lingkungan terminal kita sering mendengar pembicaraan yang diucapkan oleh pedagang asongan, sopir, kondektur, dan para calo yang sering mengucapkan kata-kata kasar. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dirumuskan sebagai berikut 1) Bagaimana realisasi ke...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/11542/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tuturan berbahasa di lingkungan terminal kita sering mendengar
pembicaraan yang diucapkan oleh pedagang asongan, sopir, kondektur, dan para
calo yang sering mengucapkan kata-kata kasar. Berdasarkan latar belakang
tersebut permasalahan dirumuskan sebagai berikut 1) Bagaimana realisasi
ketidaksantunan berbahasa di lingkungan terminal? 2) Apa sajakah wujud bahasa
tidak santun yang diucapkan oleh calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur?
3) Bagaimana penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh calo,
pedagang asongan, sopir, dan kondektur?
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidaksantunan berbahasa
para calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur di lingkungan terminal. Untuk
mencari tahu wujud bahasa tidak santun yang digunakan oleh calo, pedagang
asongan, sopir, dan kondektur di lingkungan terminal. Mendeskripsikan
penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh para calo, pedagang
asongan, sopir dan kondektur di lingkungan terminal.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam dan
teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan kartu data.
Sumber data penelitian ini adalah para calo, pedagang asongan, sopir dan
kondektur yang terdapat di lingkungan terminal Kartasura. Data dalam penelitian
ini adalah tuturan para calo, pedagang asongan, sopir dan kondektur yang
mengandung kata-kata kasar dan pelanggaran Prinsip Kesantunan Leech.
Hasil penelitian realisasi ketidaksantunan berbahasa di lingkungan
terminal menunjukkan bahwa tuturan para calo, pedagang asongan, sopir, dan
kondektur yang ada di lingkungan terminal banyak yang melanggar Prinsip
Kesantunan Leech. Pelanggaran yang paling dominan terjadi pada maksim
kebijaksanaan. Wujud ragam bahasa di lingkungan terminal sangat tidak enak
didengar, menyakitkan hati. Penulis berharap ada penelitian lanjutan yang lebih
spesifik terhadap realisasi ketidaksantunan berbahasa di lingkungan terminal,
dengan kajian yang menarik, sampel yang lebih besar, dan teknik analisis yang
lebih mendalam untuk mendapatkan hasil kajian yang lebih sempurna.
|
---|