PERSEPSI ETIS BERDASARKAN GENDER DAN LEVEL HIERARKIS AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT
Dalam dunia bisnis, etika merupakan hal penting yang terus selalu dijunjung tinggi. Pelaku bisnis dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab moral atas aktivitas bisnis yang mereka lakukan. Masyarakat menghendaki perusahaan sebagai institusi ekonomi yang tidak hanya memiliki kinerja keuangan (...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/11478/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Dalam dunia bisnis, etika merupakan hal penting yang terus selalu dijunjung
tinggi. Pelaku bisnis dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab moral atas aktivitas
bisnis yang mereka lakukan. Masyarakat menghendaki perusahaan sebagai institusi
ekonomi yang tidak hanya memiliki kinerja keuangan (financial performance) yang
tinggi tetapi juga memiliki kinerja etis (ethical performance) yang tinggi pula. Akuntan
publik sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan, mempunyai kemungkinan untuk suatu saat berhadapan
langsung dengan laporan keuangan atau tindakan perusahaan yang mengandung unsur
earnings management. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan permasalahan; Apakah persepsi etis akuntan publik terhadap earnings
management berbeda menurut tipe earnings management, kesesuaian dengan
GAAP/PABU, arah earnings management, materialitas, periode waktu akibat dan tujuan
earnings management, Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi etis
auditor senior dan auditor yunior, persepsi etis auditor pria dan wanita terhadap praktek
earnings management. Pengambilan sampel sebanyak 70 orang responden. Metode
analisis yang digunakan adalah kuantitatif.
Adapun hasil yang diperoleh untuk uji Wilcoxon, untuk melihat perbedaan
persepsi auditor terhadap Metode Operasional dengan Metode Akuntansi, Konsisten
dengan Inkonsisten, Naik dengan Turunnya Earning, manipulasi baik Material atau
dengan tidak Material diperoleh hasil nilai probabilitas < 0,05 yang berarti ada
perbedaan persepsi etis akuntan publik terhadap variabel pembanding di atas. Sedang
variabel kuartal atau akhir tahun, dan Tujuan Earnings Management untuk kepentingan
jangka panjang perusahaan atau untuk kepentingan individu manajer, nilai
probabilitasnya > dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti ada persamaan persepsi etis
akuntan publik terhadap praktik earnings management.
Tidak ada perbedaan persepsi baik berdasarkan Gender maupun Level terhadap
Praktik Earnings Management dimana hasil probabilitas keduanya berdasarkan uji
Independent T test > dari 0,05. |
---|