HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

Perataan laba dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artifisial (melalui metode akuntansi) maupun secara real (melalui transaksi), Koch (1981). Tujuan dari penelitia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUSPITASARI , RENY
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2007
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/11389/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perataan laba dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artifisial (melalui metode akuntansi) maupun secara real (melalui transaksi), Koch (1981). Tujuan dari penelitian adalah untuk meneliti pengaruh tindakan perataan laba terhadap reaksi pasar atas pengumuman laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan adalah 28 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak 31 Desember 2002 sampai dengan 31 Desember 2004. Sebanyak 19 perusahaan terindikasi sebagai perusahaan perata laba dan sembilan perusahaan terindikasi sebagai perusahaan bukan perata laba. pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Tindakan perataan laba diindikasikan dengan indek eckel yang lebih dari satu. Reaksi pasar diukur dengan abnormal return selama lima hari sebelum dan sesudah pengumuman laba perusahaan dengan menggunakan metode pasar yang disesuaikan. Hasil dari penelitian mengindikasikan bahwa: (1) terdapat praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta; (2) laba memiliki kandungan informasi yang berguna bagi pasar; (3) reaksi pasar setelah tanggal pengumuman laba perusahaan tidak signifikan baik pada perusahaan perata laba maupun pada perusahaan bukan perata laba yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,858 (> 0,05); (4) menerima hipotesis nol dan menolak hipotesis alternatif, yaitu bahwa rata-rata abnormal return perusahaan perata laba tidak berbeda dengan rata-rata abnormal return perusahaan bukan perata laba pada sekitar tanggal pengumuman laba.