PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DAN PERTIMBANGAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Eks-Karisidenan Surakarta)

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak terbatas pada manajemen saja, tapi meluas pda investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor. Para pihak tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga seringkali ada dua pihak yang berlawanan d...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Autor principal: ELIWATI, YENI
Formato: Tese
Idioma:English
English
English
English
Publicado em: 2007
Assuntos:
Acesso em linha:https://eprints.ums.ac.id/11227/
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
Descrição
Resumo:Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak terbatas pada manajemen saja, tapi meluas pda investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor. Para pihak tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga seringkali ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Disatu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, dilain pihak, pihak eksternal ingin memperoleh informasi yang handal dari manajemen perusahaan. Konflik audit akan berkembang pada saat auditor mengungkapkan informasi, tetapi informasi tersebut oleh klien tidak ingin dipublikasikan pada pihak umum. Apabila auditor memenuhi tuntutan klien berarti akan melanggar standar pemeriksaan dan etika profesi, tetapi apabila auditor tidak memenuhi tuntutan klien dikhawatirkan akan terjadi penghentian penugasan oleh klien. Karena pertimbangan profesional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu. Proses pembuatan keputusan individu melibatkan proses kognitif, yang dikategorikan menjadi: personalitas dan gaya kognitif. Individu dengan personalitas yang sama bisa memiliki gaya kognitif yang berbeda, demikian juga sebaliknya. Dalam situasi pengambilan keputusan dimensi personalitas dan gaya kognitif ini berinteraksi dan mempengaruhi pengambilan keputusan. Penelitian ini difokuskan pada model pengambilan keputusan etik dalam menghadapi situasi konflik audit dengan mengintegrasikan variabel personalitas dan gaya kognitif. Variabel personalitas tidak cukup untuk memprediksi dan mejelaskan perilaku etis akuntan sehingga diperlukan interaksi dengan variabel kognitif sebagai variabel moderating. Tujuan studi ini adalah untuk menguji apakah interaksi antara variabel personalitas dan variabel kognitif berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Populasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah seluruh auditor senior dan yunior yang bekerja pada kantor akuntan publik di surakarta. Ciri-ciri atau kriteria yang digunakan yaitu auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di surakarta dengan pengalman kerja minimal satu tahun dengan pendidikan minimal S1. Semua pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa interaksi antara variabel kognitif (pertimbangan etis) dan variabel personalitas (locus of control, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan komitmen profesi) berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh thitung yang diterima pada taraf signifikan 5% (p < 0,05). Untuk locus of control ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,036 kurang dari 5% (p < 0,05). Untuk tingkat pendidikan sebesar 0,012. Pertimbangan etis 0,031 dan komitmen profesi sebesar 0,047.