ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KPRI KESJAHTERAAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2001-2005
Pengukuran kinerja keuangan merupakan fakta yang sangat menentukan keberhasilan jalannya perusahaan, salah satunya adalah koperasi. Pengukuran kinerja keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja dilanjutkan dengan penilaian kine...
محفوظ في:
المؤلف الرئيسي: | |
---|---|
التنسيق: | أطروحة |
اللغة: | English English English English English English English |
منشور في: |
2007
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://eprints.ums.ac.id/11153/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
الملخص: | Pengukuran kinerja keuangan merupakan fakta yang sangat menentukan
keberhasilan jalannya perusahaan, salah satunya adalah koperasi. Pengukuran
kinerja keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem
imbalan dalam perusahaan.
Pengukuran kinerja dilanjutkan dengan penilaian kinerja perusahaan
yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengelola
operasi organisasi, membantu mengambil keputusan, mengidentifikasi tentang
kebutuhan akan sumber daya, merencanakan pengembangan dan penyediaan
informasi untuk memberikan penghargaan bagi karyawan.
Penelitian pada KPRI KESEJAHTERAAN kecamatan Taman
kabupaten Pemalang bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris
kinerja keuangan koperasi dengan menggunakan analisis secara internal yaitu
dengan melihat perkembangan laporan keuangan dari periode ke periode
berikutnya. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan KPRI
KESEJAHTERAAN tahun 2001-2005 dengan alat analisis yang digunakan yaitu
Du Pont System.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan metode Du Pont
System baik sebelum maupun sesudah dimodifikasi menghasilkan, jika dilihat dari
profit margin yang dihasilkan pada KPRI KESEJAHTERAAN tahun 2001-2005
terus meningkat tiap tahunnya. Profit margin yang meningkat tiap tahun
menunjukan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba bersih terhadap
penjualan tertentu tinggi yang berarti kinerja keuangan koperasi jika dilihat dari
profit marginnya baik. Dilihat dari perputaran aktivanya yang terus menurun
setiap tahunnya menunjukkan ketidak efektifan koperasi dalam mengelola
asetnya. Dilihat dari ROA dan ROI yang dihasilkan oleh KPRI
KESEJAHTERAAN tahun 2001-2005 kurang stabil. Meskipun profit margin
yang dihasilkan meningkat, tetapi perputaran aktiva yang dihasilkan terus
menurun. Hal ini menyebabkan ROI dan ROA yang dihasilkan kurang stabil.
ROA dan ROI yang kurang stabil menunjukan kinerja KPRI KESEJAHTERAAN
tahun 2001-2005 dalam efesiensi dan efektivitas pengelola aset yang dihasilkan
cukup baik. Namun seringkali ROA dan ROI dianggap sama. KPRI
KESEJAHTERAAN termasuk koperasi yang solvabel jika dilihat dari financial
leverage, karena total utang lebih kecil bila dibandingkan dengan total asetnya.
Berdasarkan ROE yang dihasilkan setiap tahunnya, ROE pada tahun-tahun awal
meningkat tetapi memburuk sejak titik tertinggi pada tahun 2004 dari 8,3%
menjadi 6,4% pada tahun 2005. ROE titik tertinggi terjadi pada titik 2003 dan 2004 yaitu 8,3% ini menunjukan kemampuan koperasi menghasilkan laba bersih
berdasarkan modal tertentu tinggi. |
---|