ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan pengelola, ransum makanan dan pemberian obat-obatan baik secara bersama-sama maupun sendiri mempengaruhi keberhasilan peternakan sapi potong dan untuk meng...
שמור ב:
מחבר ראשי: | |
---|---|
פורמט: | Thesis |
שפה: | English English English English |
יצא לאור: |
2007
|
נושאים: | |
גישה מקוונת: | https://eprints.ums.ac.id/11136/ |
תגים: |
הוספת תג
אין תגיות, היה/י הראשונ/ה לתייג את הרשומה!
|
סיכום: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor
pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan
pengelola, ransum makanan dan pemberian obat-obatan baik secara bersama-sama
maupun sendiri mempengaruhi keberhasilan peternakan sapi potong dan untuk
mengetahui faktor mana yang dominan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha
peternakan sapi potong.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pertama diduga bahwa faktor
pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan
pengelola, ransum makanan dan obat-obatan, baik secara bersama-sama maupun
sendiri berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan peternakan sapi potong di
peternakan Makmur, Kabupaten Sukoharjo sedangkan hipotesis kedua adalah
diduga bahwa faktor ransum makanan mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap keberhasilan usaha peternakan sapi di peternakan Makmur, Kabupaten
Sukoharjo. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan
pengaruh variabel independent (pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak,
jumlah tenaga kerja, pendidikan pengelola, ransum makanan dan obat-obatan)
terhadap variabel dependen (keberhasilan peternakan).
Hasil uji t untuk pengaruh secara individu variabel pengalaman kerja
memiliki t hitung -1,738 > t tabel -2,074 artinya pengalaman kerja tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha peternakan sapi,
variabel modal memiliki t hitung 7,659 > t tabel 2,074, artinya modal berpengaruh
secara signifikan terhadap keberhasilan usaha peternakan sapi, variabel modal
memiliki t hitung 3,533 > t tabel 2,074 artinya jumlah ternak berpengaruh secara
signifikan terhadap keberhasilan usaha peternakan sapi Variabel jumlah tenaga
kerja memiliki t hitung -0,581, > t tabel -2,074, artinya jumlah tenaga kerja tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha peternakan sapi,
variabel pendidikan memiliki t hitung -1,842 > t tabel -2,074, artinya tingkat
pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha
peternakan sapi, variabel ransum makanan memiliki t hitung 2,659 > t tabel 2,074
artinya ransum makanan berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan
usaha peternakan sapi, variabel obat memiliki t hitung 2,229 > t tabel 2,074
artinya obat berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha
peternakan sapi.
Dari hasi uji t di atas dapat diketahui bahwa modal memiliki pengaruh
yang dominan terhadap keberhasilan peternakan sapi dibandingkan dengan
variabel yang lainnya. Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang mendapatkan
nilai t hitung untuk variabel modal (7,659) lebih besar dibandingkan t hitung
variabel lainnya. Pengujian variabel independen secara bersama-sama
(pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan
pengelola, ransum makanan dan obat-obatan) terhadap keberhasilan peternakan
dilakukan dengan menggunakan uji F, nilai Fhitung sebesar 160,123 lebih besar dari
Ftabel yaitu 2,46 artinya secara bersama-sama variabel pengalaman usaha, modal
usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan pengelola, ransum makanan
xvi
dan obat-obatan berpengaruh terhadap keberhasilan peternakan. Koefisien
determinasi diperoleh nilai R² sebesar 0,975% ini menunjukkan bahwa variabel
pengalaman usaha, modal usaha, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, pendidikan
pengelola, ransum makanan dan obat-obatan mempunyai kontribusi pengaruh
terhadap variabel keberhasilan peternakan sebesar 97,5% Sedangkan sisanya
sebesar 20,3% mendapat kontribusi dari variabel lain.
|
---|