PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY, RETENSION RATE TERHADAP PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Perusahaan Food and Beverages)

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta yang masuk dalam kelompok perusahaan makanan dan minuman (Food & Beverages). Periode penelitian adalah tahun 2002-2005. Data diambil dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Alat anal...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: ERNAWATI , ERNAWATI
格式: Thesis
语言:English
English
English
English
English
English
English
English
出版: 2007
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/11131/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta yang masuk dalam kelompok perusahaan makanan dan minuman (Food & Beverages). Periode penelitian adalah tahun 2002-2005. Data diambil dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t dan uji F. Serta dilakukan pengujian asumsi klasik, meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai probabilitas variabel ROA dan Retention Rate berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas t (p-value) lebih kecil 0,05 yaitu ROA (0,000) dan retention rate (0,000). Sedangkan untuk DER tidak berpengaruh signifikan karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (0,445). Hasil uji Fdiperoleh nilai F hitung sebesar 14,211 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas F hitung (0,000) < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ROA, DER dan Retention Rate secara serentak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hasil koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R2 ) sebesar 0,517. Hal ini berarti bahwa 51,7% dari variasi pertumbuhan modal sendiri dijelaskan variabel ROA, DER dan Retention Rate, sedangkan sisanya 48,3% (100%-51,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa tidak ada masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, sehingga persamaan regresi linear pada penelitian memenuhi unsur BLUE (best linear unbiased estimate) atau estimasi hasil penelitian ini tidak bias, sehingga hasil regresi dapat dipakai sebagai kesimpulan hasil penelitian.