ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PADA SEKTOR TABACCO MANUFACTURES DENGAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN

Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan (tanda- tanda) awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak menajemen bisa melakukan perbaikan atua persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk. Resiko k...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết về thư mục
Tác giả chính: NUGROHO, HERU WINDU
Định dạng: Luận văn
Ngôn ngữ:English
English
English
English
English
English
English
English
Được phát hành: 2006
Những chủ đề:
Truy cập trực tuyến:https://eprints.ums.ac.id/11095/
Các nhãn: Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
Miêu tả
Tóm tắt:Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan (tanda- tanda) awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak menajemen bisa melakukan perbaikan atua persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk. Resiko kebangkrutan sebuah perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan, dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perusahaan pada sektor tobacco manufactures periode tahun 2000-2003 berpotensi mengalami kebangkrutan atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan dua puluh perusahaan sebagai sampel, dimana dalam pengambilan sampel menggunakan metode convinance sampling. Sedangkan metode atau teknik analisis data menggunakan metode analisis diskriminan multivariate (Z score). Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan pada setiap perusahaan dalam setiap periodenya, terlihat perusahaan yang mengalami kebangkrutan atau dalam kesulitan keuangan mempunyai nilai Z score lebih rendah dari 1,20. Rendahnya nilai Z score ini disebabkan oleh rendahnya nilai variabel- variabel bebas yang terdapat pada persamaan diskriminan Altman. Hal ini menunjukan perusahaan tersebut dalam kesulitan keuangan yang cukup parah yang berujung pada kebangkrutan. Untuk nilai Z score lebih besar 2,90 menunjukan bahwa perusahaan mempunyai kinerja keuangan yang bagus atau sehat dan kemungkinan terjadinya kebangkrutan sangat rendah. Sedangkan untuk nilai Z score berada diantara keduanya bisa dikatakan perusahaan dalam keadaan gray area yaitu kemungkinan untuk bangkrut dan tidak bangkrut bisa saja terjadi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian perusahaan pada sektor tobacco manufactures pada periode 2000-2003 dalam keadaan rawan atau gray area tetapi potensi mengalami kebangkrutan masih besar.