ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS BANK BUMN YANG TELAH GO PUBLIC (Studi Empiris Pada Bank BUMN Yang Go public)

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam masyarakat. Karena bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Likuiditas pada bank adalah kemampuan Bank untuk dap...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: HERAWATI, SOVI
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
English
出版事項: 2007
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/11076/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam masyarakat. Karena bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Likuiditas pada bank adalah kemampuan Bank untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jangka pendek bank berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka. Bank dikatakan likuid bila bank mampu untuk membayar simpanan-simpanan tersebut pada saat ditarik. Dalam kesehatan bank yang dihitung dengan metode CAMEL. Likuiditas bank menggunakan tiga perhitungan yaitu cash ratio, loan to deposit ratio dan loan to aset ratio. Cash Ratio adalah kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimiliki. Alat likuid bank meliputi kas dan penempatan pada BI yang berupa giro pada BI, sertifikat pada BI dan lainnya yang ada pada BI. Semakin tinggi tingkat cash rationya maka akan semakin baik tingkat likuiditasnya, sebab uang nasabah akan lebih terjamin. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah kemampuan bank membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan. Semakin tinggi tingkat LDRnya maka akan semakin baik tingkat likuiditasnya, sebab uang nasabah akan lebih terjamin. Loan to Asset Ratio (LAR) adalah kemampuan bank dalam mengetahui jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi ratio yang dimiliki maka akan semakin rendah tingkat likuiditasnya.