PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff)) PER ORAL TERHADAP STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus.L)
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)) merupakan salah satu tanaman obat yang secara tradisional telah digunakan masyarakat sebagai obat alternatif. Zat yang terkandung dalam Mahkota dewa antara lain alkaloid, saponin, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pe...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/10897/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)) merupakan salah satu
tanaman obat yang secara tradisional telah digunakan masyarakat sebagai obat
alternatif. Zat yang terkandung dalam Mahkota dewa antara lain alkaloid, saponin,
dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian
rebusan daging buah Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)) per oral
terhadap struktur histologis hepar tikus putih (Rattus norvegicus L.). Metode yang
digunakan adalah eksperimen, dirancang dengan faktor dosis rebusan daging buah
Mahkota dewa yang berbeda dan empat taraf perlakuan. Masing-masing taraf
perlakuan terdiri dari 6 hewan uji. Perlakuan pemberian rebusan daging buah
Mahkota dewa sebanyak 1,85ml akuades dengan dosis 0g, 0,05g, 0,08g, dan 0,11g
diberikan per oral setiap hari selama 35 hari. Parameter yang diamati meliputi
perubahan struktur histologis hepar tikus putih (Rattus norvegicus L.). Data
dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
perlakuan T0 dan T1 sel hepar normal, sel hepatosit tersusun radier dalam lobulus,
inti sel terlihat jelas (bulat), sitoplasma homogen dan bergranular, sinusoid lebar
dan tidak teratur, sel kupffer berada di tepi sel hepar dengan sitoplasma yang lebih
luas, pada T2 sel hepatosit terjadi perubahan berupa degenerasi yang ditandai
dengan bengkak keruh atau cloudy swelling dan penghambatan metafase,
sedangkan pada T3 sel hepatosit terjadi perubahan berupa piknosis, yaitu tahap
awal dari kematian sel (nekrosis). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
pemberian rebusan daging buah Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff))
per oral selama 35 hari dapat menyebabkan perubahan struktur histologi hepar
tikus putih (Rattus norvegicus L.), perubahan struktur histologi hepar tikus putih
terlihat mulai kelompok perlakuan dua (T2) berupa degenerasi yang ditandai
dengan bengkak keruh (cloudy swelling) dan penghambatan metafase, sedangkan
pada perlakuan tiga (T3) terjadi perubahan berupa piknosis. |
---|