PENGARUH UPAH, KONDISI KERJA, STRES KERJA, KONFLIK, DAN PERAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN HOUSEKEEPING PADA HOTEL QUALITY SOLO
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor upah, kondisi kerja, stres kerja, konflik, dan peran terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini yakni apakah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/10848/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor upah,
kondisi kerja, stres kerja, konflik, dan peran terhadap kinerja karyawan dan untuk
mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
kinerja karyawan.
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini yakni apakah terdapat
pengaruh yang signifikan antara upah, kondisi kerja, stres kerja, konflik, dan
peran terhadap kinerja karyawan?, Variabel mana yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap kinerja karyawan?. Penelitian ini mempunyai tujuan
untuk mengetahui pengaruh faktor upah, kondisi kerja, stres kerja, konflik, dan
peran terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui variabel mana yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan dalam bagian housekeeping pada hotel
Quality Solo yang berjumlah 34 orang. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi digunakan
untuk menggambarkan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Hasil analisis data diperoleh R² sebesar 0,826 hal ini menunjukkan bahwa
variabel variabel upah, kondisi kerja, stres kerja, konflik dan peran mempunyai
kontribusi pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 82,6%.
Sedangkan sisanya sebesar 17,4% mendapat kontribusi dari variabel lain yang
tidak terdapat di dalam model atau tidak penulis teliti, variabel-variabel tersebut
misalnya variabel motivasi kerja, semangat kerja dan lain-lain atau dapat
disimpulan bahwa penggunaan variabel independen (upah, kondisi kerja, stres
kerja, konflik dan peran) dalam mempengaruhi kinerja karyawan pada penelitian
ini sudah tepat.
Pengujian terhadap masing-masing variabel adalah variabel upah
diperoleh thitung 3,394 > ttabel 2,045, maka upah berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Variabel kondisi kerja diperoleh thitung 2,747 > ttabel 2,045 maka
kondisi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel stres
kerja diperoleh -thitung -0,377 > -ttabel -2,045, maka stres kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. variabel konflik diperoleh thitung 2,258 >
ttabel 2,045, maka konflik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel peran diperoleh thitung 1,248 > ttabel 2,045, maka peran tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uji F untuk pengaruh secara bersama-sama, diperoleh Fhitung
sebesar 26,559 > Ftabel 2,53, maka variabel upah, kondisi kerja, stres kerja,
konflik dan peran secara bersama-sama atau serentak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dengan melihat nilai koefisien regresi dapat diketahui bahwa koefisien
regresi variabel upah sebesar 0,285, variabel kondisi kerja sebesar 0,272, variabel
stres kerja sebesar -0,021, variabel konflik 0,163, dan variabel peran sebesar
0,114 maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan adalah variabel upah.
|
---|