ASPEK RELIGIUS DALAM KUMPULAN PUISI PEMBAWA MATAHARI KARYA ABDUL HADI W.M., TINJAUAN SEMIOTIK
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan struktur yang membangun puisi Pembawa Matahari (2) untuk mendeskripsikan makna aspek religius yang terkandung dalam puisi Pembawa Matahari berdasar tinjauan semiotik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif...
Պահպանված է:
Հիմնական հեղինակ: | |
---|---|
Ձևաչափ: | Թեզիս |
Լեզու: | English English English English English English English |
Հրապարակվել է: |
2007
|
Խորագրեր: | |
Առցանց հասանելիություն: | https://eprints.ums.ac.id/10669/ |
Ցուցիչներ: |
Ավելացրեք ցուցիչ
Չկան պիտակներ, Եղեք առաջինը, ով նշում է այս գրառումը!
|
Ամփոփում: | Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan struktur yang
membangun puisi Pembawa Matahari (2) untuk mendeskripsikan makna aspek
religius yang terkandung dalam puisi Pembawa Matahari berdasar tinjauan
semiotik.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, objeknya puisi-puisi
yang ada dalam Pembawa Matahari. Data yang diperoleh data kualitatif berupa
kata-kata, kalimat dari puisi Pembawa Matahari. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan metode kepustakaan. Tahap dalam analisis (1) puisi dibaca
keseluruhan dianalisis struktur yang membangun puisi, (2) dipilih puisi yang
sesuai dengan tujuan penelitian, pemilihan puisi berdasarkan sample, (3) untuk
membongkar aspek maknanya, puisi-puisi dipilih dan dianalisis dengan
pembacaan heuristik dan hermeneutik atau retroaktif.
Berdasarkar analisis aspek religius kumpulan puisi ini dengan tinjauan
struktural-semiotik, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membangun yang
ada dalam puisi Pembawa Matahari, terlihat saling mendukung, terjalin erat
dalam mencapai totalitas makna. Unsur-unsur yang membangun itu meliputi
(1) Struktur fisik yang berupa diksi, pengimajian, bahasa kiasan, verifikasi, gaya
bahasa dan tipografi.
(2) Struktur batin puisi yang berupa tema, feeling atau perasaan, nada dan suasana
serta amanat.
Berdasarkan analisis aspek religius yang ada dalam puisi Pembawa
Matahari diperoleh kesimpulan (1) makna hubungan manusia dengan sesama,
(2) hubungan manusia dengan Tuhan, (3) hubungan manusia dengan alam, (4)
kematian selalu akrab dengan manusia. |
---|