PERILAKU RELIGIUS PADA TOKOH UTAMA WANITA DALAM NOVEL KUTAHU MATIKU KARYA NWI PALUPI: TINJAUAN SEMIOTIK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur struktural yang membangun novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi dan (2) makna aspek perilaku religius dalam novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan objek...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: PURWOKO, PURWOKO
格式: Thesis
语言:English
English
English
English
English
English
English
出版: 2007
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/10487/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur struktural yang membangun novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi dan (2) makna aspek perilaku religius dalam novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan objek penelitian adalah aspek perilaku religius dalam novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi dengan tinjauan semiotik. Data penelitian berupa kata-kata dalam rangkaian kalimat dan sumber data primer adalah novel Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi, diterbitkan oleh TINTA (Kelompok Penerbit Qalam) Yogyakarta, tahun terbit 2004 dengan tebal 443 hal. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pustaka. Teknik analisis data menggunakan teknik hermenutik dan heuristik. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Totalitas makna diperoleh dari hubungan antara tokoh, latar, alur, dan tema. Tema sebagai gagasan dasar yang sifatnya mengikat unsur yang terdapat dalam karya sastra membatasi gerak tokohnya, perkembangan alurnya serta latar cerita. Penokohan digambarkan tokoh sentral yang dipegang Klara; (2) aspek perilaku religius dalam novel Kutahu Matiku karya Nwi Palupi dengan tinjauan semiotik, yaitu: (a) perilaku menjalankan sholat dan berdoa. Perilaku shloat dan berdoa dijalan oleh Klara dengan baik sesuai ajaran agama Islam setelah ia mengalami peritiswa untuk bunuh diri. Kesadaran Klara atas kesalahannya tersebut ia menjalani agama Islam dengan baik. Selanjutnya, hari-hari Klara diisi dengan sholat dan berdoa untuk memperoleh kedamaian hati; (b) perilaku bersosialisasi dalam masyarakat Perilaku religius Klara diwujudkan dalam hubungannya dengan masyarakat, yaitu tetangga dan sahabat-sahabatnya. Perilaku Klara yang baik diimbangi sikap yang baik pula oleh tetangga dan sahabat-sahabatnya. Sikap dan perilaku yang baik pada tetangga dan teman merupakan salah satu ajaran agama Islam agar berbuat baik pada lingkungan masyarakat; (c) perilaku seorang isteri kepada suami. Perilaku Klara kepada suami yang tidak dicintainya dilaksanakan dengan baik sesuai kewajiban seorang isteri dalam ajaran Islam. Akan tetapi, suaminya membalas Klara dengan cara berpoligami. Klara tidak mau suaminya berpoligami ia akhirnya minta cerai. Perceraian membuatnya hatinya sedih dan hanya kepada Allah ia meminta kekuatan dalam menjalan hidup; dan (d) perilaku ikhlas menerima kematian. Klara yang diberi panca indera keenam dapat mengetahui hari kematiannya menerima dengan ikhlas. Keikhlasannya tersebut diwujudkan dengan perilakunya dalam menjalankan agama dan menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang dicintainya.