HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN KOMUNIKASI SEKSUAL REMAJA DENGAN ORANG TUA DALAM PERILAKU SEKS PRANIKAH

Perilaku seks pranikah adalah perilaku seksual pranikah yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi. Perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja akan menimbulkan dampak negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial. Seperti timbulnya kehamilan yang tidak dikehendaki, keseha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARLINDA, BUNGA
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10453/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perilaku seks pranikah adalah perilaku seksual pranikah yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi. Perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja akan menimbulkan dampak negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial. Seperti timbulnya kehamilan yang tidak dikehendaki, kesehatan ibu dan bayi, putus sekolah, biaya tinggi untuk aborsi, penyakit menular seksual (PMS), perasaan bersalah, mendapatkan penolakan dari masyarakat, depresi, dan ketidaksiapan mental. Masalah perilaku seksual pada remaja perlunya antisipasi dari para orang tua dengan memiliki keterbukaan komunikasi antara remaja dan orang tua dan kesediaan untuk membicarakan topik seksualitas dengan putra dan putrinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua dalam perilaku seks pranikah. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua dalam perilaku seks pranikah, artinya semakin tinggi tingkat keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua maka semakin rendah perilaku seks pranikah dan sebaliknya semakin rendah tingkat keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua maka semakin tinggi perilaku seks pranikah. Teknik sampling yang digunakan dalam memperoleh sampel adalah Area Purposive Random Sampling dengan subjek sebanyak 75 remaja dengan perincian subjek untuk try out 35 remaja dan untuk penelitian 40 remaja. Alat ukur yang digunakan yaitu skala perilaku seks pranikah dan skala keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson diperoleh (r) sebesar ­­­-0,682 dengan p<0,01, yang berarti dapat disimpulkan ada hubungan negatif antara keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua dalam perilaku seks pranikah, artinya semakin tinggi tingkat keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua maka semakin rendah perilaku seks pranikah. Sumbangan efekti variabel keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua dalam perilaku seks pranikah sebesar 46,5% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan () = 0,465 sehingga masih terdapat 53,5% variabel lain yang mempengaruhi perilaku seks pranikah, yang berarti dapat disimpulkan bahwa peranan keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua mempunyai peran untuk mempengaruhi perilaku seks pranikah yaitu sebesar 46,5% dan masih ada 53,5% variabel lain yang mempengaruhi perilaku seks pranikah diluar variabel keterbukaan komunikasi seksual remaja dengan orang tua, seperti teman sebaya, lingkungan pergaulan sekitar, kepribadian, dorongan seksual dan tontonan porno.