ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI) (Studi Kasus: Pabrik Roti CV. Aji Kurnia, Boyolali)

Tingginya tingkat cedera atau kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Diantaranya yaitu penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban biaya pengobatan yang cukup ting...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SAPUTRO, YUSUF
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10348/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tingginya tingkat cedera atau kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Diantaranya yaitu penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta penurunan dalam kualitas kerja. Pada Pabrik Roti CV. Aji Kurnia dimana terdapat aktivitas-aktivitas kerja yang dilakukan oleh pekerja perempuan. Aktivitas tersebut dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan sebagian besar pekerja melakukannya dalam posisi sikap kerja berdiri. Dalam penelitian ini menggunakan metode Strain Index(SI). Metode Strain Index memfokuskan pada enam variabel kerja yang meliputi intensitas usaha, durasi usaha, usaha per menit, postur tangan dan pergelangan tangan, kecepatan kerja, dan durasi kerja per hari. Berdasarkan pengolahan dengan metode Strain Index(SI) dapat dikategorikan bahwa aktivitas mengoles selai dengan skor SI 9, memasukkan roti dengan skor SI 18, dan aktivitas pembentukan roti dengan skor SI 30.375 termasuk dalam kategori hazard (Aktivitas kerja tersebut berbahaya untuk dilakukan, sehingga perbaikan mutlak dilakukan) karena skor SI ketiga aktivitas tersebut ≥ 7. Untuk aktivitas mengepres plastik dengan skor SI 6 termasuk kategori may be hazardous yang menunjukkan ”Aktivitas kerja tersebut mempunyai kecenderungan menimbulkan cedera jaringan syaraf tubuh bagian atas, sehingga perlu pengawasan dan perbaikan”. Setelah diberikan usulan perbaikan skor Strain Index terjadi penurunan yaitu aktivitas mengoles selai dari skor 9 menjadi 4.5 dengan kategori probably safe, sedangkan aktivitas memasukkan roti dari skor 18 menjadi 6, dan pembentukan roti dari skor 30.375 menjadi 6.75 masuk kategori may be hazardous.