BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA INKLUSI (Satu Kajian Etnografi di Kelas VI SD Al Firdaus SurakartaTahun 2010)

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan budaya belajar matematika siswa inklusi yang meliputi budaya belajar siswa inklusi dengan guru, budaya belajar siswa inklusi secara mandiri, dan budaya belajar siswa inklusi dengan siswa regular dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian kualita...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ZULAIKAH, TRI
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10315/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan budaya belajar matematika siswa inklusi yang meliputi budaya belajar siswa inklusi dengan guru, budaya belajar siswa inklusi secara mandiri, dan budaya belajar siswa inklusi dengan siswa regular dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Informan adalah kepala sekolah, guru kelas, dan guru pendamping di SD Al Firdaus Surakarta. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif. Keabsahan data digunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian (1) budaya belajar siswa inklusi dengan guru diantaranya adalah siswa belajar bersama guru pendamping khusus di luar jam pembelajaran, siswa akan lebih cepat menerima materi pelajaran dengan bantuan alat peraga, penerapan pembelajaran dengan sistem sentra; (2) budaya belajar siswa inklusi secara mandiri diantaranya adalah siswa inklusi memahami materi pelajaran secara terpisah di luar jam pembelajaran, siswa mengerjakan soal-soal latihan dari guru di dalam kelas maupun di luar kelas secara mandiri, satu bangku untuk satu siswa melatih siswa untuk bertanggungjawab terhadap diri sendiri dalam proses pembelajaran; (3) budaya belajar siswa inklusi dengan siswa regular dalam pembelajaran matematika berjalan dengan baik, siswa inklusi belajar bersama siswa regular dalam satu kelas, siswa inklusi dan siswa regular membentuk kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas, tidak ada kesenjangan dalam berinteraksi antara siswa inklusi dengan siswa regular.