TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI LIMA APOTEK DI KOTAMADYA PEKALONGAN PERIODE JANUARI-JUNI 2009

Setiap tahapan proses pengobatan berpeluang terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan terapi. Skrining resep merupakan tahap awal pelayanan obat di apotek yang mencakup beberapa aspek. Dalam penelitian ini dilakukan tinjauan aspek farmasetik yang bertujuan mengetahui ketidaksesuaian bentuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: EBTARINI , EBTARINI
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10143/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Setiap tahapan proses pengobatan berpeluang terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan terapi. Skrining resep merupakan tahap awal pelayanan obat di apotek yang mencakup beberapa aspek. Dalam penelitian ini dilakukan tinjauan aspek farmasetik yang bertujuan mengetahui ketidaksesuaian bentuk sediaan dan inkompatibilitas kimia pada resep racikan di lima apotek di Kotamadya Pekalongan periode Januari-Juni 2009. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Bahan penelitian ini adalah semua resep racikan yang dilayani di lima apotek terpilih di Kotamadya Pekalongan dan memenuhi kriteria diantaranya minimal resep dapat terbaca, terdapat nama pasien, nama obat dan bentuk sediaan akhir. Banyaknya sampel yang diambil dari apotek terpilih ditentukan dengan proporsional sampling dan tehnik random sampling. Data dianalisis untuk mendapatkan persentase ketidaksesuaian bentuk sediaan dan persentase terjadinya inkompatibilitas obat. Resep yang menjadi sampel penelitian sebanyak 361 lembar, ditemukan ketidaksesuaian bentuk sediaan meliputi penggerusan kapsul 41,29%, tablet dan kaplet salut gula 8,59%, tablet dan kaplet salut selaput 24,38%, tablet salut enterik 1,65%, tablet lepas lambat 1,39% dan obat dengan indeks terapi sempit yang mengalami proses penggerusan sebanyak 14,41%. Sedangkan inkompatibilitas kimia yang meliput reaksi asam-basa sebesar 52,29% dan reaksi perubahan warna 4,16%.