EVALUASI KETEPATAN PEMILIHAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM MARDI LESTARI SRAGEN TAHUN 2009

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, penderitanya mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi penderita diabetes. Pengelolaan diabetes melitus memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeta...

Cur síos iomlán

Sábháilte in:
Sonraí bibleagrafaíochta
Príomhchruthaitheoir: WULANDARI , HESTI
Formáid: Tráchtas
Teanga:English
English
Foilsithe / Cruthaithe: 2010
Ábhair:
Rochtain ar líne:https://eprints.ums.ac.id/10130/
Clibeanna: Cuir clib leis
Níl clibeanna ann, Bí ar an gcéad duine le clib a chur leis an taifead seo!
Cur síos
Achoimre:Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, penderitanya mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi penderita diabetes. Pengelolaan diabetes melitus memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan dan kesesuaian pemilihan obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Mardi Lestari Tahun 2009 sesuai dengan pedoman konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia yang disusun oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) 2006 . Penelitian ini merupakan penelitian bersifat non eksperimental yang mengambil tempat di Rumah Sakit Umum Mardi Lestari Sragen. Diambil total sampling sebanyak 31 kasus dari seluruh populasi penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan data yang diambil yaitu : identitas pasien, golongan dan jenis obat, regimen dosis dan obat lain. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan kesesuaian pemilihan obat berdasarkan PERKENI 2006. Hasil penelitian menunjukan golongan antidiabetik yang paling banyak digunakan dari 31 kasus adalah golongan sulfonilurea dengan persentase sebesar 64%, obat tunggal yang paling banyak digunakan adalah glikazid sebesar 32%. Penggunaan kombinasi obat antara lain golongan sulfonolurea dengan biguanid sebesar 16,5% dan insulin dengan glikuidon sebesar 6,5%. Ketepatan pemilihan obat menurut standar PERKENI 2006 berdasarkan tepat indikasi 100%, tepat obat sebesar 77,4%, tepat dosis sebesar 87,5% dan tepat pasien 90,3%.