PENGUJIAN MODEL WATER HEATER FLOW BOILING DENGAN VARIASI GELEMBUNG UDARA
Pemanas air berenergi listrik yang sekarang beredar luas di pasaran selain mempunyai keunggulan, juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan itu diantaranya adalah proses pemanasan air yang membutuhkan waktu lama, konsumsi listrik yang boros, dan panas air yang dihasilkan tidak merata. O...
Sparad:
Huvudupphovsman: | |
---|---|
Materialtyp: | Lärdomsprov |
Språk: | English English |
Publicerad: |
2010
|
Ämnen: | |
Länkar: | https://eprints.ums.ac.id/10112/ |
Taggar: |
Lägg till en tagg
Inga taggar, Lägg till första taggen!
|
Sammanfattning: | Pemanas air berenergi listrik yang sekarang beredar luas di
pasaran selain mempunyai keunggulan, juga mempunyai beberapa
kelemahan. Kelemahan itu diantaranya adalah proses pemanasan air
yang membutuhkan waktu lama, konsumsi listrik yang boros, dan panas
air yang dihasilkan tidak merata. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki unjuk
kerja pemanas air, maka diperlukan modifikasi rancangan pemanas air
berenergi listrik yang diharapkan hasilnya lebih baik dari yang telah ada
selama ini , yaitu dengan cara penambahan injeksi gelembung udara pada
spesimen uji. Penambahan injeksi gelembung udara dapat mengakibatkan
turbulensi pada sistem sirkulasi fluida yang pada awalnya berupa aliran
laminer. Timbulnya turbulensi diharapkan dapat mempercepat laju
perpindahan kalornya, sehingga suhu air meningkat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien perpindahan kalor dengan
variasi gelembung udara yang diinjeksikan pada spesimen uji.
Pengujian diawali dengan pembuatan instalasi uji. Penelitian
dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah dan menginjeksikan udara
dari bawah dalam bentuk gelembung-gelembung udara. Seksi uji terdiri
dari pipa pemanas sebagai media pemanas dengan diameter 50mm,
panjang 2000 mm dengan daya 3000watt dan dipasang secara vertikal.
Di sekitar pipa tembaga dibungkus dengan bahan stainless steel dengan
tebal 0,4mm, diameter 70mm dan panjang 210mm. Untuk mengukur
temperatur dinding dipasang tiga titik thermokopel pada bagian luar
dinding, sedangkan temperatur fluida diukur dengan memasang
termokopel di sepanjang pipa uji.
Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien perpindahan kalor
meningkat dengan bertambahnya debit udara yang diinjeksikan pada
spesimen uji. Koefisien perpindahan kalor tertinggi sebesar
4531,334W/m2. 0C terjadi pada penggunaan debit udara 9LPM.
|
---|