PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Bahan bakar minyak merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Pada saat ini minyak tanah mengalami kenaikan harga yang sangat pesat dan menjadi barang langka seiring dengan kebijakan pemerintah dalam hal konversi minyak tanah ke gas. Untuk mengatasi kian mahalnya harga bahan bakar, maka di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SANTOSO, TEGUH
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10088/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Bahan bakar minyak merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Pada saat ini minyak tanah mengalami kenaikan harga yang sangat pesat dan menjadi barang langka seiring dengan kebijakan pemerintah dalam hal konversi minyak tanah ke gas. Untuk mengatasi kian mahalnya harga bahan bakar, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan bakar alternatif. Dalam penelitian ini digunakan bahan bakar alternatif yaitu Methanol. Methanol adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana dan berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna dan mudah terbakar. Untuk mengetahui tingkat ketinggian temperatur api dan kalori pembakaran yang dihasilkan oleh methanol maka dilakukan uji coba dengan menggunakan kompor berbahan bakar methanol dengan variasi jumlah lubang burner 12, 16 dan 20. Tahap dari penelitian ini yaitu (1) uji karakterisasi pembakaran kompor methanol yang ada dipasaran yaitu kompor methanol dengan jumlah lubang burner 12, menggunakan bahan bakar methanol 100ml dan variasi ketinggian tabung bahan bakar 50cm, 100cm dan 150cm. (2) uji karakterisasi pembakaran kompor methanol dengan penambahan variasi jumlah lubang burner 16 dan 20 dengan bahan bakar methanol 100ml dan variasi ketinggian tabung bahan bakar 50cm, 100cm dan 150cm. Dari pengujian ini akan diperoleh data berupa temperatur api dan kalori pembakaran. Dari hasil penelitian, pada burner dengan jumlah lubang 12 temperatur api terbaik diperoleh pada ketinggian tabung bahan bakar 100cm, dan pada burner dengan jumlah lubang 16 temperatur api terbaik juga diperoleh pada ketinggian tabung bahan bakar 100cm, Untuk burner dengan jumlah lubang 20 temperatur api terbaik juga pada ketinggian tabung bahan bakar 100cm. Hasil dari semua temperatur api yang terbaik pada kompor methanol tersebut digunakan sebagai perbandingan dengan kompor kerosín untuk mendidihkan air dengan volume 1000ml, agar diketahui tingkat efisiensi kompor metanol dibandingkan kompor kerosin.