SISTEM PENGAJARAN AL-QUR‟AN PONDOK PESANTREN TA‟MIRUL ISLAM SURAKARTA (Studi metode 5 marhalah/tingkatan pembelajaran Al-Qur‟an)
Pengajaran suatu mata pelajaran akan menghasilkan output yang bagus apabila dilakukan dengan sistem tata kerja yang maksimal dan teratur sesuai dengan kadar dan takaran. Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis pondok modern yang mana di dala...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/10014/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pengajaran suatu mata pelajaran akan menghasilkan output yang bagus
apabila dilakukan dengan sistem tata kerja yang maksimal dan teratur sesuai dengan
kadar dan takaran. Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta merupakan salah satu
lembaga pendidikan berbasis pondok modern yang mana di dalamnya diterapkan
pengajaran Al-Qur‟an secara tersistem, sehingga output daripada pengajarannya
langsung bisa dievaluasi setelah sistem tersebut dijalankan.
Dalam penulisan ini penulis mengedepankan masalah sistem yang diterapkan
oleh Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta dalam mengajarkan Al-Qur‟an dan
materi yang bersangkutan dengan sistem tersebut. Tujuan penelitian ini guna
mengetahui bagaimana sistem pengajaran Al-Qur‟an yang diterapkan dan materi
yang diajarkan sesuai dengan sistem tersebut. Subyek dalam penelitian ini meliputi
sistem pengajaran Al-Qur‟an dan materi yang diajarkan dengan sumber data diambil
dari wawancara Staff Pengasuhan bagian Al-Qur‟an dan data dalam penelitian ini
diambil dari dokumentasi ujian KMI, dokumentasi data Staff Pengasuhan Santri
bagian Al-Qur‟an dan wawancara.
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan metode diskriptif
kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok (Syaodih, 2005: 60).
Hasil dari penelitian ini bahwa sistem pengajaran Al-Qur‟an Pondok
Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta menggunakan sistem marhalah/tingkatan yang
terdiri dari lima tingkatan atau tahapan dengan setiap tahapan memerlukan waktu
selama maksimal satu tahun ajaran dan dengan materi yang berbeda untuk setiap
tingkatan/tahapan, adapun lima marhalah/tingkatan yaitu:
1. Tingkat Taḣsȋnul Qiro‟ah atau yang disebut dengan Tahsin dengan materi
perbaikan bacaan juz ke-30 sesuai ilmu tajwid dan makhorijul huruf.
2. Tingkat Ḣifẓu Al-Juz Aṡ-Ṡalāṡȋn atau disebut Bil-Ghoib (Menghafal Juz ke-30)
dengan materi penghafalan juz ke-30/juz „amma.
3. Tingkat Qiroatu Ṡalāṡȋn Juz`an atau yang disebut Bin-Naẓor dengan materi
pembacaan secara tartil 30 Juz dengan disimak oleh guru/ustadz.
4. Tingkat Halaqotul Qur‟an atau disebut dengan Halaqoh dengan materi
pembacaan 30 juz dengan simak menyimak antara satu dengan lainnya.
5. Tingkat Ta‟lȋmul Qur‟an dengan mengajari yang belum mengetahui baca tulis
Al-Qur‟an dengan baik, khususnya pada tingkatan Taḣsȋnul Qiro‟ah sebagai
materi utama pada tingkat ini.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan sistem ini adalah adanya tasyji‟/penyemangat sesuai tingkatan dan pengajaran dilakukan secara klasikal maupun non-klasikal.
Sedangkan faktor penghambatnya yaitu adanya acara pondok yang bersamaan
dengan waktu pengajaran, sering adanya ijin oleh pengajar, santri kelelahan setelah
seharian melaksanakan kegiatan pondok dan banyak santri yang belum bisa
menyelesaikan setiap tingkatan dengan waktu satu tahun.
|
---|